Kamis, 05 Mei 2016

Mungkin Inilah yang Disebut Dengan Kecanduan Ponsel Pintar



illustrasi bersosial media.



      Ponsel pintar atau smartphone sudah merajai dunia satu decade ini. Hampir setiap orang mempunyai barang ini. Bahkan mungkin tidak hanya satu,mungkin dua atau bahkan tiga. Smartphone dipilih karena kemudahannya dan murah.
       Kemudahannya .Dulu,ingin membuka email saja harus memakai computer dan sekarang semua bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja hanya dengan si barang ajaib ini. Tak berhenti sampai disitu ,dengan datangnya smartphone ini juga berpengaruh pada gaya bersosial media saat ini.Kalau dulu masih ingat bukan saat ramai ramainya facebook kalau ngga salah rentan tahun 2010-2012 sebelum smartphone ini menjadi tren. Saya atau mungkin anda sering datang ke warnet hanya untuk chattingan bareng temen satu desa bahkan sama temen kelas yang barusan ketemu sepulang sekolah. Mungkin hanya untuk mengucapkan satu atau dua kata “hallo jhond” atau mungkin hanya iseng-iseng aja hanya untuk memperlihatkan dirinya dalam kondisi online.
     Dan di Tahun 2016, tak hanya facebook,twitter,atau yahoo messenger saja media untuk bersosialisasi. Mungkin sudah ada puluhan bahkan ratusan media untuk bersosialisasi di dunia maya saat ini. Coba hitung berapa app social yang terinstall di smartphone kamu? Satu,dua, atau tiga? Dan saya rasa lebih dari itu.
    Bertahun-tahun saya menggunakan smartphone. Saya menggunakan smartphone untuk menggali inspirasi dan hiburan. Untuk membaca ebook,membuka email ,browsing dan bersosial media. Saya mempunyai 600 teman facebook,120 follower instagram,puluhan kontak whatsapp,100 kontak bbm,puluhan kontak Line, 50 follower twitter,beberapa teman G+,beberapa kontak skype dan semuanya aktif. Memang tidak banyak teman saya di dunia maya. Namun, smartphone saya nggak pernah sepi dari pesan notifikasi. Itu sebabnya saya nggak pernah merasa kesepian selagi digenggaman ada smartphone. Karena menurutku smartphone itu teman bisu yang mengasyikkan.

   Jika saya bertanya kepada anda, "Apa yang anda lakukan selagi menunggu kereta datang,atau diselah-selah sarapan pagimu ?". Jawabnya mengecek notifikasi di ponsel pintarmu bukan? hampir setiap orang tak mau lepas dari pasangan yang mesra ini . Ya, itu sama seperti apa yang saya lakukan. Tapi itu 3 bulan yang lalu sebelum ponsel pintarku rusak. Dan selama 3 bulan bahkan sampai sekarang ini jika anda mengamati lebih seksama mungkin ada yang beda dengan perilaku saya saat ini. Diselah selah istirahat saya sebelum makan siang, seperti biasa saya membuka browser di androidku dan membaca berita menarik dari media kompas,atau okezone misalnya berharap ada informasi menarik dari situ. Karna hobi rutin ini saya lakukan semenjak saya duduk dibangku sekolah,kini saya nampak beda, saya hanya seorang biasa yang ketinggalan berita dari teman lawan bicara yang hanya mendengarkan orang lain bicara.
     Tak hanya ketinggalan informasi/berita ter-update, hampir semua teman yang terhubung dengan akun medsos saya tidak bisa lagi menghubungi saya. Ditambah lagi nomor saya sudah ganti beberapa minggu lalu.Dan kini,saya harus mampu mengkondisikan diri saya untuk tidak lagi bergantung pada alat ajaib itu. Saya harus mampu bersosial dengan " The Real Relationship" atau sebenar-benarnya berhubungan.Karna relasi dunia nyataku jauh lebih bermanfaat dari pada relasi dunia mayaku.



"Dunia maya bukan segalanya kawan. Jangan habiskan waktumu hanya untuk membolak balikkan ponsel pintarmu. Tatap masa depanmu dengan langkah pasti di dunia nyatamu."
ibnu dhynawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar