Jika Aku ditanya siapa
inspiratorku? Jawabannya banyak,siapapun bisa dijadikan inspirasi olehku.
Setiap inspirator akan beda inspirasinya, seorang untadz tentu memberikan
inspirasi berupa contoh malan-amalan baik kepadaku, seorang pengusaha tajir
tentu saja akan memberikan inspirasi berupa ilmu atau strategi supaya bisnis
cepat bisa berkembang dan besar,semuanya tidak boleh kebalik,kalau kebalik
kacau nantinya.
Sebelumnya Inspirasi itu apa sih?
To make(someone) want to do something atau to give(someone) an idea about what to do or create. Ya inilah
definisi dari Inspirasi, membuat seorang melakukan sesuatu atau memberikan ide
kepada seseorang tentang apa yang harus dikerjakan atau dikreasikan. Insipirasi
bisa datang dari mana saja bisa dari tv,dari internet atau dari orang terdekat
kita.
Malam ini saya akan menceritakan
seorang pemuda ambisius yang sekarang sedang menempuh semester pertamanya di
Fak. Ekonomi Unsoed. Dia orangnya cerdas dan cekatan dalam memutuskan sesuatu.
Aku sangat suka,itu berkebalikan denganku,Aku seorang yang susah sekali
memutuskan sesuatu, itupun harus ditimbang,ditakar pilihan mana yang tepat. Ini
sangat merugikan untukku bila suatu saat nanti ada sebuah keadaan emergency yang
menuntutku supaya berfikir cepat.
Nah,kebetulan orangnya suka
bersilaturahmi ke rumahku,jadinya akupun juga sering berbagi hal-hal kecil
dengannya begitu pula sebaliknya. Dan dari berbagi hal-hal kecil itu timbul-lah
The Big-Idea atau pemikiran yang
besar. Seperti apa yang dia katakan kurang lebih setahun lalu
“75% kesuksesan berasal dari kerja keras dan 25% berasal dari keberuntungan,jika kita sudah bekerja keras namun belum juga sukses mengapa kita ngga mencoba yang 25% keberuntungan itu?”
Akupun
masih ingat betul kalimat itu,karna memang sudah banyak orang yang
membuktikannya,banyak yang membuktikannya. Banyak orang yang sudah bekerja
keras namun masih juga belum menemui kepuasannya. Memang manusia tidak akan pernah
puas. Namun, selagi ambisi kita masih terbakar apakah kita masih mau duduk di
kursi plastik sedangkan ditempat yang lain masih ada sofa yang empuk? Why? Mengapa
masih tidak mau mencoba?